:: <3 @ <3 O:)
Senin, 26 Juni 2017
Pagi ini.. saat aku merenung dan sebelum aku SATE (saat teduh) aku mencurahkan isi hatiku pada Tuhan spy Tuhan berbicara padaku lewat Firman yg ku renungkan pagi ini...
Aku ingin melakukan apa yg Tuhan inginkan... melepaskan jika memang harus melepaskan.., berjuang jika memang harus berjuang sesulit apapun konsekuensinya.
Khotbah yg di sampaikan kemarin pada ibadah jam 5 sore di GKI Pondok Indah memberi pencerahan bagiku..
Hamba Tuhan yg berkhotbah mengatakan bahwa Tuhan bisa memakai siapa saja untuk di pakai-Nya untuk menyatakan Kemuliaan-Nya. dst..
Untuk memperjuangkan suatu kebenaran seringkali harus bayar harga dengan mengalami hal yg menyedihkan dan begitu menyakitkan tapi percayalah Tuhan tidak akan membiarkan kita berjalan sendirian.
Kebenaran itu pasti hasilnya indah tapi akan dinyatakan pada waktunya Tuhan.
Kasih Anugerah yang di berikan Tuhan pada kita nggak boleh di sia-siakan.. krn di berikan dengan cuma-cuma.
Kata-kata ini mengingatkanku pada seseorang yang mengatakan...kalo yakin akan janji Tuhan yang kamu imani, jangan di lepaskan janji itu..., eman-eman..
Imani janji Tuhan itu katanya.
Dan kata-kata itu memberi pencerahan padaku, walau awalnya aku merasa ragu untuk melangkah.. karena rasanya apa yg kuimani itu sulit bahkan rasanya sesuatu yg mustahil bagiku untuk dapat mewujudkannya, tp akhirnya aku memantapkan hatiku untuk yakin melangkah dengan iman, kasih dan pengharapan, berjuang untuk mewujudkan apa yg kuimani sebagai Anugerah yg Tuhan berikan padaku.. sbg panggilan hidupku.. walau aku sendiri ngga tau bagaimana caranya aku dapat melakukannya.
Percaya saja... melangkah bersama Tuhan dan bertindak dengan iman...
Kadang aku bingung untuk bisa tau apa yg Tuhan mau aku lakukan tapi bagiku lebih baik aku menderita tapi berjalan dlm kebenaran.
Ayat FT pagi ini mengingatkanku akan panggilan Tuhan dlm hidupku...
Saat aku sudah mulai melemah dan sudah hampir menyerah..untuk mewujudkan apa yg kuimani.. Tuhan memberi kekuatan baru bagiku untuk bangkit dan melangkah di dalam rencana Tuhan..
My Utmost (B. Indonesia)
... kami menasihatkan kamu, supaya kamu jangan membuat menjadi sia-sia kasih karunia Allah, yang telah kamu terima. — 2 Korintus 6:1
Renungan hari ini menekankan bahwa dalam situasi hidup apa pun yang kita hadapi -- seperti pengalaman Paulus yang luar biasa, yang dituturkannya dalam
2 Korintus 6:4-10, kita jangan menjadikan anugerah Allah itu sia-sia, melainkan “Mengambil Anugerah Allah – Sekarang”.
Mengambil Anugerah Allah - Sekarang
Kasih karunia atau anugerah yang Anda miliki kemarin tidaklah untuk hari ini. Anugerah adalah kebaikan/kemurahan Allah yang limpah, dan Anda selalu dapat mengandalkannya, tersedia untuk diambil, ditimba (to draw upon) setiap kali. “Dalam menahan dengan penuh kesabaran dalam penderitaan, kesengsaraan dan kesukaran” — dalam hal seperti inilah kesabaran kita diuji
(2 Korintus 6:4).
Adakah Anda menyia-nyiakan anugerah dalam hal-hal seperti ini?
Apakah Anda berkata kepada diri sendiri, “Ah, tidak perlu untuk kali ini?”
Ini bukan soal berdoa dan meminta Allah menolong Anda -- soalnya ialah mengambil, menimba anugerah Allah sekarang.
Kita cenderung untuk menjadikan doa sebagai persiapan bagi pekerjaan dan pelayanan kita. Namun, Alkitab tidak pernah menyatakan demikian.
Doa adalah tindakan menimba anugerah Allah.
Jangan berkata, “Aku akan memikul ini sampai aku lolos melaluinya dan berdoa.
Berdoalah sekarang – ambillah anugerah Allah pada saat membutuhkan.
Doa adalah hal yang paling praktis; doa bukan semata-mata suatu tindakan reflektif pengabdian Anda kepada Allah.
“... dalam menanggung pukulan, dalam penjara dan kerusuhan, dalam berjerih payah... ” (2 Korintus 6:5) -- di dalam semua hal ini, tunjukkanlah dalam hidup Anda setiap kali mengambil, selalu tergantung anugerah Allah, hal mana akan menunjukkan bukti kepada Anda sendiri dan kepada orang lain bahwa Anda adalah mukjizat-Nya.
Ambillah anugerah-Nya sekarang. Jangan nanti. Kata utama dalam kosakata rohani ialah sekarang. Kendati situasi lingkungan mengantar Anda ke mana saja, teruslah mengambil anugerah Allah dalam keadaan apa pun yang Anda alami.
Salah satu bukti terbesar bahwa Anda terus mengambil anugerah Allah ialah bahwa Anda dapat direndahkan atau dipermalukan di hadapan orang lain tanpa menunjukkan reaksi negatif sedikit pun, kecuali anugerah-Nya.
“... sebagai orang tak bermilik ...,” jangan sekali-kali menahan apa pun sebagai cadangan. Curahkanlah diri Anda, berikanlah milik Anda yang terbaik, dan senantiasalah menjadi miskin.
Jangan sekali-kali berdalih dan berhati-hati dengan harta yang diberikan Allah kepada Anda. “... sekalipun kami memiliki segala sesuatu” -- inilah kemiskinan dengan penuh kemenangan (2 Korintus 6:10).
Jawabku : Terimakasih Bapa... aku mengambil Anugerah yang Bapa berikan padaku,sebagaimana yang kuimani itu.. sekarang.. !
Nyatakanlah padaku kebenaran janjiMu itu di genapi dlm hidupku sesuai dengan kehendak-Mu.
Ini aku,ini hidupku.. sepenuhnya kuserahkan pada-Mu.
Pakailah aku sesuai dengan rencana-Mu, di dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa.. Amin.. 😇
Sing :
Kaulah penulis hidupku
Kau membuat s'galanya baru
Engkau di dalamku
Dan ku ada dalam-Mu
Tak ada yang tak mungkin bagi-Mu
Ku di cipta untuk-Mu
'Tuk membawa harum nama-Mu
Engkau di dalamku
Dan ku ada dalam-Mu
Kini kudatang mencari wajah-Mu
Mengasihi-Mu s'lalu dengan s'genap hatiku
Mencintai seluruh perbuatan-Mu
Mengabdikan hidupku sesuai rencana-Mu
Ku mau menyembah-Mu sampai akhir hayatku
Kau memahami hatiku
Hanya kau yang mengertiku s'lalu
Engkau di dalamku dan ku ada dalam-Mu
Kini ku datang mencari wajah-Mu...
Amiiin.. 😇
By Roslin O:)
26062017
O:) <3 @ <3 :: 😊
Tidak ada komentar:
Posting Komentar