Senin, 28 Agustus 2017

❇ IMAN YANG TERUJI MELALUI KONFLIK ❇

:: <3 @ <3 O:)
⭐Selasa,  29 Agustus 2017⭐

Aku mendapatkan rhema dari Renungan Firman Tuhan hari ini.
Jujur saat manusia jasmani yg berbicara lebih dominan,  di situlah imanku di uji. Apakah imanku benar atau justru mati,  apalagi jika apa yang kulihat dengan akal sehat (common sense)  bertentangan atau berkontradiksi dengan apa yang kuimani.
Yaa.., benar..., kalo akal sehat bukanlah iman dan iman bukanlah akal sehat.
keduanya berbeda dalam hal: yang satu alami (natural) dan satunya rohani (spiritual).

Pertanyaan di bawah ini menohokku..., dan menjadi sebuah refleksi bagiku..

Dapatkah Anda memercayai Yesus Kristus ketika akal sehat Anda tidak dapat memercayai-Nya?

Dapatkah Anda bersandar dengan berani pada pernyataan Yesus Kristus ketika pada saat yang sama akal sehat Anda berseru, “Itu semua bohong?”

Akal sehatku inilah yang terkadang membuatku berpikir hal yg sama, apa ini mungkin?  Jangan-jangan aku salah...
Tapi di saat akal sehatku yang memenuhi isi kepalaku, manusia rohani (spiritual) berusaha keras untuk meyakinkan diriku untuk tetap percaya dengan apa yang kuimani...dan aku percaya..., Tuhan selalu saja punya cara untukku,  supaya tetap percaya dengan apa yang  aku imani..di saat aku merasa hopeless.., dan ingin menyerah.
Trimakasih Tuhan..., Bapaku yg baiiiik..,  karena Engkau selalu bersamaku, tak sedetikpun Kau meninggalkan aku yg lemah ini, dalam situasi dan kondisi apapun...
Engkaulah yang membuatku bisa tetap kuat bertahan dalam menghadapi badai topan yang hebat sekalipun..
Aku tidak bisa hidup tanpa Engkau..,  dan kini bagiku Engkaulah my Center dalam hidupku..., biarlah hatiku selalu fokus kepada-Mu dan biarlah Engkau memberikanku hikmat dan kepekaan sehingga aku bisa tau isi hati Tuhan sehingga aku dapat menangkap pesan yang Tuhan sampaikan padaku.
Tidak mudah bagiku untuk menjalani kehidupan yang penuh warna ini..Bapa.., kadang aku merasa aku kalah dan gagal..
Jangan pernah melepaskan tangan-Mu dariku sedetikpun.. Bapa..,Engkaulah kekuatan dan pengharapanku.., biarlah Kemuliaan-Mu nyata atas hidupku.
Terimakasih Bapa, dalam nama Tuhan Yesus..., aku berdoa... Amiiin..  😇

Ayat Firman Tuhan ini membangkitkanku..
Jawab Yesus: ‘Bukankah sudah Kukatakan kepadamu:
Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?’ — Yohanes 11:40


⭐Selasa,  29 Agustus 2017⭐
My Utmost (B. Indonesia)
Jawab Yesus: ‘Bukankah sudah Kukatakan kepadam: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?’ — Yohanes 11:40

Iman harus diuji karena ia dapat menjadi milik Anda yang akrab hanya melalui konflik. Ujian akan membuktikan apakah iman Anda benar atau justru mati.

Iman yang Teruji Melalui Konflik

“.... Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?” (Yohanes 11:40)

Setiap kali Anda menjelajahi kehidupan iman, Anda akan menemukan sesuatu dalam akal sehat (common sense) Anda yang tampak jelas bertentangan atau berkontradiksi dengan iman Anda. Akan tetapi, akal sehat bukanlah iman, dan iman bukan akal sehat, keduanya berbeda dalam hal: yang satu alami (natural) dan satunya rohani (spiritual).

Dapatkah Anda memercayai Yesus Kristus ketika akal sehat Anda tidak dapat memercayai-Nya? Dapatkah Anda bersandar dengan berani pada pernyataan Yesus Kristus ketika pada saat yang sama akal sehat Anda berseru, “Itu semua bohong?”

Bila Anda berada di puncak gunung spiritualitas, Anda mudah untuk mengatakan – “Oh ya, saya percaya Tuhan dapat melakukannya”, tetapi Anda harus turun ke lembah yang dibayang-bayangi roh jahat dan menghadapi realita yang menertawakan kepercayaan Gunung Pemuliaan Anda (lih. Lukas 9:28-42).

Setiap kali teologi/pengajaran iman saya tampil jelas dalam benak saya, saya menemukan sesuatu yang berkontradiksi dengannya. Segera setelah saya mengatakan, “Saya percaya, Allah akan menyediakan semua kebutuhan saya,” ujian iman saya mulai (Filipi 4:19).

Apabila kekuatan saya rontok dan penglihatan (visi) saya gelap, akankah saya bertahan pada ujian iman saya secara berkemenangan atau saya berhenti maju dengan Tuhan dan kalah? Iman harus diuji karena ia dapat berubah menjadi milik Anda yang akrab hanya melalui konflik.

Apakah yang menantang iman Anda sekarang ini?

Ujian akan membuktikan apakah iman Anda benar atau justru mati. “... berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku” (Matius 11:6).

Hal terutama adalah keyakinan akan Yesus, “... kita telah menjadi bagian dari Kristus, asal saja kita berpegang teguh sampai akhirnya ...” (Ibrani 3:14). Percayalah dengan teguh pada-Nya dan semua yang membuat Anda tertantang akan menguatkan iman Anda. Akan ada ujian dalam kehidupan iman terus-menerus sampai kematian jasmani, yang merupakan ujian besar terakhir.

Iman adalah kepercayaan atau kebersandaran mutlak (absolute trust), pada Allah – kepercayaan di mana kita tidak pernah dapat membayangkan bahwa Dia akan meninggalkan kita (lih. Ibrani 13:5-6).


By Roslin O:)
29082017
O:) <3 @ <3 :: 😊

Tidak ada komentar:

Posting Komentar