Minggu, 25 Agustus 2019

๐ŸŽBUAHNYA MANIS BAGI LANGIT-LANGITKU..๐ŸŽ

:: <3 @ <3 O:)

Renungan Pagi
Minggu, 25 Agustus 2019

Buahnya manis bagi langit-langitku.
[Kidung Agung 2:3]๐ŸŽ

Iman, dalam Kitab Suci, dibicarakan dengan lambang dari setiap indera.

• Iman merupakan penglihatan: "Berpalinglah kepada-Ku dan biarkanlah dirimu diselamatkan."
[Yes 45:22]

• Iman adalah pendengaran: "Dengarkanlah, maka kamu akan hidup!" [Yes 55:3]

• Iman adalah penciuman: "Segala pakaianmu berbau mur, gaharu dan cendana" [Maz 45:8];

"Bagaikan minyak yang tercurah namamu."
[Kid 1:3]

• Iman adalah sentuhan rohani.

* Dengan iman ini, seorang perempuan datang dari belakang dan menyentuh jumbai jubah-Nya, dan dengan cara ini kita memegang Firman Hidup yang baik itu...

• Iman sama dengan rasa roh.
"Betapa manisnya janji-Mu itu bagi langit-langitku, lebih dari pada madu bagi mulutku." [Maz 119:103] "Jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia," kata Kristus, "dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu."
"Rasa" ini adalah iman dalam salah satu pekerjaannya yang tertinggi...

Salah satu penampilan yang pertama dari iman adalah pendengaran.
Kita mendengar suara Allah, bukan dengan telinga luar saja, tetapi dengan telinga dalam; kita mendengarnya sebagai Firman Allah, dan kita percaya suara tersebut dari Allah; itulah "pendengaran" iman.
Lalu pikiran kita melihat kebenaran sebagaimana ditunjukkan pada kita; yaitu, kita mengerti, kita merasakan artinya, itulah "penglihatan" iman.
Kemudian kita menemukan harganya; kita mulai mengaguminya, dan menemukan betapa wanginya iman; itulah iman dalam "wanginya."

Lalu kita mengukur kemurahan yang disiapkan untuk kita di dalam Kristus; itulah iman dalam "sentuhannya."
Kemudian diikuti kebahagiaan, damai, kesenangan, persekutuan; yang adalah iman dalam "rasanya."

Masing-masing tindakan iman tadi menyelamatkan. Untuk mendengar suara Kristus sebagai suara Allah yang pasti dalam jiwa akan menyelamatkan kita; tetapi yang memberikan kebahagiaan sejati adalah aspek iman di mana Kristus, melalui kecapan suci, diterima oleh kita, dan dibuat, melalui pemahaman di dalam dan rohani mengenai kemanisan dan keberhargaan-Nya, untuk menjadi makanan jiwa kita. Kemudian barulah kita duduk "di bawah naungannya dengan senang," dan menemukan buah-Nya manis bagi langit-langit kita.

____________________
Renungan Pagi (diterjemahkan dari Morning and Evening: Daily Readings, Charles H. Spurgeon).
Isi renungan ini bebas untuk disalin dan disebarluaskan.
Kirim perbaikan

By Roslin
25082019

O:) <3 @ <3 ::๐Ÿ˜

Tidak ada komentar:

Posting Komentar