Rabu, 13 Juli 2022

๐ŸŒŸMenderita Sengsara dan Menjalani Mil Kedua๐ŸŒŸ

:: <3 @ <3 ๐Ÿ˜‡
☆ Kamis, 14 Juli 2022 ☆ 
Renungan pagi yang penuh makna..
Menjadi Wanita pilihan Tuhan adalah suatu Anugerah bagiku.
Tapiii..untuk menjadi wanita Allah..bukanlah hal yang mudah..bahkan sering terasa sangat sulit..saat menjalaninya.., karena harus bisa mengesampingkan keakuan, ego dan harga diri..dsb..

Terus mengalah..dan berusaha untuk mengerti, memahami perasaan orang lain yg ngga bisa mengerti gimana hati dan perasaan kita..., itu sangat melelahkan..capeeee...apalagi ketika kita merasa diperlakukan tidak adil dsb..
Bapaaaa..giniii..amat..Tuhan..??!!! 
Hidup di dalam kebenaranMu..mengikuti sesuai rencanaMu..koq sperti inii..Bapa..? dsb..

Tapiii..Tuhan selalu punya cara untuk berbicara padaku dengan caraNya..menghiburku dan menguatkanku..disaat suasana hatiku ngga menentu.., semua kusimpan sendiri..tapi Tuhan tau isi hatiku...hhhmmm..Connect with God..
Aku mengerti...Bapaa..walau ini ngga mudah buatku..๐Ÿ˜ฅ๐Ÿ˜ฅ
Aku merasa seakan ada seorang pribadi yg bisa mengerti dan memahami perasaanku.., yg begitu dekat.., yg selalu ada untukku..,berdoa syafaat untukku..Tuhan menjamah hatiku..yang tersampaikan padaku melalui sebuah renungan pagi ini untukku..๐Ÿ˜
Begitulah salah satu caranya Kuasa Allah bekerja dalam hidup kita..untuk tidak meragukan janji Tuhan.., bahwa DIA senantiasa menyertai kita..yg hidup sesuai dengan rencana Allah.

Tuhan berbicara dengan bermacam-macam cara..bisa lewat FT, lewat seseorang ataupun melalui sebuah renungan..ataupun cara yg lainnya..
Terimakasih..Bapa untuk Renungan pagi yang memberkati dan menguatkanku..๐Ÿ™๐Ÿฅฐ

My Utmost (B. Indonesia)
Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. — Matius 5:39

“Janganlah melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, ... yang menampar pipi kananmu, yang memaksa berjalan satu mil.” Kalimat tersebut adalah bagian Khotbah di Bukit yang sukar dimengerti. Hal ini menyangkut hak dan keadilan. Namun, salah satu maksud nas, seperti yang ditegaskan dalam renungan ini, adalah bahwa di sinilah peluang bagi seorang percaya untuk menyatakan kebaikan Yesus yang luar biasa. Juga dikatakan, jangan pernah mencari keadilan, tetapi jangan pernah berhenti untuk memberikan keadilan itu.

Menderita Sengsara dan Menjalani Mil Kedua

Ayat ini menyatakan penghinaan yang diterima seseorang karena menjadi seorang Kristen. Dalam lazimnya, jika seseorang tidak membalas tamparan, itu disebabkan dia seorang pengecut. Akan tetapi, dalam alam rohani, jika dia tidak balas memukul maka itu merupakan bukti dari keberadaan Anak Allah dalam dirinya.

Bila Anda dihina, Anda bukan saja tidak boleh merasa jengkel, melainkan Anda harus menjadikan itu sebagai peluang untuk menunjukkan/menyatakan Anak Allah di dalam hidup Anda. Dan Anda tidak dapat meniru sifat (nature) Yesus -- tetapi hal itu ada di dalam diri Anda, atau tidak. Hinaan pribadi menjadi peluang bagi seorang percaya untuk menyatakan kebaikan Tuhan Yesus yang luar biasa -- the incredible sweetness of the Lord Jesus.

Ajaran Khotbah di Bukit bukanlah, “Lakukanlah kewajibanmu,” melainkan, “Lakukanlah hal yang bukan kewajibanmu.” Bukan menjadi kewajiban Anda untuk berjalan sejauh dua mil atau memberikan lagi pipi lainnya untuk ditampar, tetapi Yesus berkata jika kita menjadi murid-Nya, maka kita diminta selalu melakukan hal ini. Kita takkan berkata, “Ah, aku tidak dapat melakukannya lagi, dan aku telah disalah mengerti dan disalahpahami.”

Setiap kali saya berkeras akan hak-hak saya, saya menyakiti Anak Allah, padahal sebenarnya saya dapat mencegah agar Yesus tidak disakiti jika saya mau menerima tamparan itu. Itulah makna sesungguhnya dari “menggenapkan dalam tubuhku apa yang kurang pada penderitaan Kristus” (Kolose 1:24). Seorang murid menyadari bahwa kehormatan Tuhanlah yang dipertaruhkan dalam hidupnya, bukan kehormatannya sendiri.

Jangan pernah mencari kebenaran (righteousness) dalam diri orang lain, tetapi Anda sendiri jangan pernah berhenti menjadi benar. Kita selalu mencari keadilan, tetapi inti sari ajaran Khotbah di Bukit ialah -- Jangan pernah mencari keadilan, tetapi jangan pernah berhenti untuk memberikan keadilan itu.

By Roslin
14072022
๐Ÿ˜‡ <3 @ <3 ๐Ÿฅฐ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar